BISMILLAH 3x, BARRAKALLAH 3x Shollu'alannabi

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KESUKSESAN ANAK

KELUARGA yang hidupnya di kota dengan di desa tentu berbeda bila ditinjau dari kesibukannya. Umumnya ayah, ibu yang hidup di kota besar mempunyai banyak kesibukan dan masing-masing bekerja di luar rumah, hal ini sebagai akibat dari berbagai macam tuntutan dalam keluarga, sehingga orang tua dengan terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Selain itu, perkembangan informasi dan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan budaya global sedikit banyak berpengaruh di dalam membina kehidupan rumah tangga.

Pengejaran kebutuhan materi dan ekonomi di kota besar sebagai akibat dari segala macam tuntutan, pada saat suami istri dengan kesibukan masing-masing tentunya kurang waktu untuk bertemu hati, bahkan bertemu muka dengan anak, serta usaha mencari nafkah sehari-hari sering memperlihatkan tidak konsistennya pedoman hidup keluarga di tengah masyarakat yang sedang bergejolak dalam transisi mencari tata hidup yang mapan, sekaligus menampilkan aneka gaya dan corak hidup tertentu. Di samping berbagai pengaruh dari peningkatan sains dan teknologi yang menyebabkan wawasan warga masyarakat berubah, yang membawa serta berbagai benturan nilai dan pola pikir maupun pola tindak yang baru sebagai pencerminan dari masyarakat pluralistik kultural.

Berbagai isu yang dikemukakan di atas menimbulkan keterenggangan hubungan antar keluarga, terutama antar suami dan istri yang mau tak mau mempengaruhi terhadap hubungan antara orang tua dan anak. Permasalahan yang dihadapi adalah kurang adanya kemantapan arah (sense of direction) dalam berbagai kehidupan keluarga dalam mewujudkan keharmonisan dalam mencapai kesejahteraan keluarga menuju era tinggal landas. Oleh sebab itu, di dalam mewujudkan keluarga yang harmonis diperlukan adanya keseimbangan.

Keseimbangan di dalam kehidupan keluarga perlu dipupuk dan dijaga. Masing-masing anggota keluarga hendaknya mengetahui tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya. Orang tua (ayah dan ibu) memiliki peranan yang amat penting dalam menciptakan keseimbangan hubungan yang harmonis di dalam keluarga. Dengan tanggung jawabnya, orang tua sangat berperanan di dalam mengantarkan keberhasilan anak di dalam mengejar pendidikan.

Menurut hasil penelitian, seperti yang dikutip oleh Dalyono bahwa seorang anak laki-laki cenderung meniru gaya hidup dan sifat ayahnya, sedangkan anak perempuan meniru sifat-sifat ibunya. Hal ini dapat dimaklumi karena masing-masing anak tentu saja akan meniru orang tuanya yang memiliki kesamaan menurut jenis kelamin dengan mereka.

Beberapa hasil penelitian lain juga diungkapkan bahwa keberhasilan anak dalam mencapai pendidikan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang sangat strategis bagi anak. Betapa banyak hasil penelitian membuktikan bahwa keluarga yang berhasil mengantarkan pendidikan anaknya adalah keluarga yang dapat menjaga disiplin dan memelihara keharmonisan.

Keharmonisan keluarga bersumber dari kerukunan hidup di dalam keluarga. Ciri-cirinya sesama anggota keluarga terdapat hubungan yang nyata, teratur dan baik, terutama sekali hubungan antara anak—orang tua. Jadi, keharmonisan keluarga merupakan sarana pembentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh sebab itu keluarga yang memiliki latar belakang yang baik akan mampu membimbing dan mengarahkan anaknya kearah yang mereka cita-citakan. Demikian pula sebaliknya keluarga yang tidak baik atau tidak harmonis akan sulit untuk membimbing anak mereka menjadi yang terbaik bagi masa depannya.




BISMILLAH 3x, BARRAKALLAH 3x Shollu'alannabi

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KESUKSESAN ANAK

KELUARGA yang hidupnya di kota dengan di desa tentu berbeda bila ditinjau dari kesibukannya. Umumnya ayah, ibu yang hidup di kota besar mempunyai banyak kesibukan dan masing-masing bekerja di luar rumah, hal ini sebagai akibat dari berbagai macam tuntutan dalam keluarga, sehingga orang tua dengan terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Selain itu, perkembangan informasi dan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan budaya global sedikit banyak berpengaruh di dalam membina kehidupan rumah tangga.

Pengejaran kebutuhan materi dan ekonomi di kota besar sebagai akibat dari segala macam tuntutan, pada saat suami istri dengan kesibukan masing-masing tentunya kurang waktu untuk bertemu hati, bahkan bertemu muka dengan anak, serta usaha mencari nafkah sehari-hari sering memperlihatkan tidak konsistennya pedoman hidup keluarga di tengah masyarakat yang sedang bergejolak dalam transisi mencari tata hidup yang mapan, sekaligus menampilkan aneka gaya dan corak hidup tertentu. Di samping berbagai pengaruh dari peningkatan sains dan teknologi yang menyebabkan wawasan warga masyarakat berubah, yang membawa serta berbagai benturan nilai dan pola pikir maupun pola tindak yang baru sebagai pencerminan dari masyarakat pluralistik kultural.

Berbagai isu yang dikemukakan di atas menimbulkan keterenggangan hubungan antar keluarga, terutama antar suami dan istri yang mau tak mau mempengaruhi terhadap hubungan antara orang tua dan anak. Permasalahan yang dihadapi adalah kurang adanya kemantapan arah (sense of direction) dalam berbagai kehidupan keluarga dalam mewujudkan keharmonisan dalam mencapai kesejahteraan keluarga menuju era tinggal landas. Oleh sebab itu, di dalam mewujudkan keluarga yang harmonis diperlukan adanya keseimbangan.

Keseimbangan di dalam kehidupan keluarga perlu dipupuk dan dijaga. Masing-masing anggota keluarga hendaknya mengetahui tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya. Orang tua (ayah dan ibu) memiliki peranan yang amat penting dalam menciptakan keseimbangan hubungan yang harmonis di dalam keluarga. Dengan tanggung jawabnya, orang tua sangat berperanan di dalam mengantarkan keberhasilan anak di dalam mengejar pendidikan.

Menurut hasil penelitian, seperti yang dikutip oleh Dalyono bahwa seorang anak laki-laki cenderung meniru gaya hidup dan sifat ayahnya, sedangkan anak perempuan meniru sifat-sifat ibunya. Hal ini dapat dimaklumi karena masing-masing anak tentu saja akan meniru orang tuanya yang memiliki kesamaan menurut jenis kelamin dengan mereka.

Beberapa hasil penelitian lain juga diungkapkan bahwa keberhasilan anak dalam mencapai pendidikan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang sangat strategis bagi anak. Betapa banyak hasil penelitian membuktikan bahwa keluarga yang berhasil mengantarkan pendidikan anaknya adalah keluarga yang dapat menjaga disiplin dan memelihara keharmonisan.

Keharmonisan keluarga bersumber dari kerukunan hidup di dalam keluarga. Ciri-cirinya sesama anggota keluarga terdapat hubungan yang nyata, teratur dan baik, terutama sekali hubungan antara anak—orang tua. Jadi, keharmonisan keluarga merupakan sarana pembentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh sebab itu keluarga yang memiliki latar belakang yang baik akan mampu membimbing dan mengarahkan anaknya kearah yang mereka cita-citakan. Demikian pula sebaliknya keluarga yang tidak baik atau tidak harmonis akan sulit untuk membimbing anak mereka menjadi yang terbaik bagi masa depannya.





Den izal family @ CyberCafe Adhizcombat © 2008. Tentang Linux Sponsored by: Linux Comment